Rabu, 05 Oktober 2011

Aspek – Aspek Minat Membaca


Hurlock (2009:13) mengatakan bahwa seseorang atau individu mempunyai minat baca bila memiliki  :

1.      Kesadaran
Seseorang disebut berminat dalam suatu objek, apabila seseorang tersebut memiliki kesadaran. Sebab dengan kesadaran, seseorang dapat mengenal objek yang mempunyai gaya tarik sehingga timbul rasa senan, ingin memiliki bahkan objek tersebut tetap berada dalam dirinya. Aktivitas tersebut menuntut adanya perhatian dari seseorang dan perhatian akan dimiliki juga oleh seseorang bila ada kesadaran.
2.      Perhatian
Seseorang dikatakan berminat terhadap suatu objek bila di dalamnya disertai perhatian. Perhatian langsung maupun tidak langsung. Perhatian langsung bila individu terhadap objek masih dalan jangkauan indra, sedangkan perhatian tak langsung jika individu merasa tertarik pada suatu objek dengan fungsi panca indra tidak dapat kontak langsung dengan objek yang diamati. Untuk ini yang berfungsi hanya kesadaran individu yang menyebabkan bertambahnya aktivitas dan daya konsentrasi terhadap suatu objek.
3.      Konsentrasi
Perhatian sepenuhnya terhadap suatu objek yang diminati kemudian tertarik dan semakin merasa senang. Hal ini akan mengantarkan pada perhatian yang sepenuhnya, sehingga membutuhkan konsentrasi dan menyingkirkan sesuatu yang tidak perlu.
4.      Kemauan
Kemauan dimaksudkan sebagai dorongan kehendak yang terarah pada suatu tujuan hidup. Tujuan hidup dikendalikan oleh akal pikiran. Dorongan kehendak ini menimbulkan kemauan  terhadap suatu objek sehingga timbul minat.
5.      Kesenangan
Rasa senang pada suatu objek akan menimbulkan perhatian yang pada akhirnya menghendaki objek itu menjadi bagian dari dirinya dalam arti ingin dimiliki, tetapi kadang – kadang timbulnya rasa senang setelah objek itu dimiliki merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Minat bangkit karena rasa senang dan rasa senang yang diperoleh, maka timbul minat berikutnya untuk mempertahankan kesenangan tersebut.


Minat membaca merupakan karakteristik tetap dari proses pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) yang berkontribusi pada perkembangan, seperti memecahkan persoalan, memahami karakter orang lain, meenimbulkan rasa aman, hubungan interpersonal yang baik serta penghargaan yang bertambah terhadap aktivitas keseharian. (cole, 1963; Eliot dkk, 2000; Sugiarto.
Dari berbagai definisi minat membaca diatas dapat disimpulkan, bahwa minat membaca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapa menemukan makna tulisan dan memperoleh infomasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat

oleh : Choirul Huda 


 

Kamis, 19 Mei 2011

Pengertian dan Definisi Membaca


Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk didalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis). Dalam kegiatan membaca, pembaca memerlukan dasar pengetahuan yang tersusun baik dan kemahiran yang telah dikuasai. Pengetahuan yang diperlukan adalah pengetahuan yang berkaitan dengan kebahasaan dan nonkebahasaan. Pengetahuan kebahasaan meliputi pengetahuan tentang huruf (fonem), suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, wacana, semantik, dan intonasi. Pengetahuan nonkebahasaan meliputi pengetahuan tentang tema atau judul bacaan, setting, suasana, alur, organisasi tulisan, dan sebagainya (Haryadi,2006:4).
Menurut Darmiyati dan Budiasih dalam Ika Ariyanti  (2001: 140) butir-butir yang perlu diperhatikan dalam praktek membaca di Sekolah Dasar mencakup: (1) ketepatan menyuarakan tulisan, (2) kewajaran lafal, (3) kewajaran intonasi, (4) kelancaran, (5) kejelasan suara.
Agar dapat membaca secara efektif dan efisien, seorang pembaca harus dapat menggunakan dasar pengetahuan yang telah tersusun dengan baik dan dasar kemahiran yang telah dimiliki dengan benar dan tepat. Pembaca dapat menggunakan keduanya dengan benar dan tepat jika pembaca mempunyai kiat dalam membaca. Kiat yang dimaksud adalah bagaimana pembaca memilih dan menggunakan model membaca, metode membaca dan teknik membaca sesuai dengan kebutuhan, sehingga siswa dapat memiliki kemampuan membaca yang baik.
Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut kerja sama sejumlah kemampuan. Untuk dapat membaca suatu bacaan, seseorang harus dapat menggunakan pengetahuan yang dimiliknya.  Lebih lanjut Anderson (1985:7) mengemukakan ciri-ciri membaca sebagai berikut:
1)      Membaca adalah proses konstruktif, tidak ada satu tulisan pun yang dapat dipahami dan ditafsirkan tanpa bantuan latar belakang pengetahuan dan pengalaman pembaca.
2)      Membaca harus lancar, kelancaran membaca ditentukan oleh kesanggupan pembaca mengenai kat-kata. Artinya, pembaca harus dapat menghubungkan tulisan dengan makna.

by : Ina Nurdiana 

Senin, 08 Maret 2010

Pengertian, unsur-unsur dan prinsip membaca Pemahaman



Pengertian Membaca Pemahaman Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam Nurhadi, 1987:222). Jadi, seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan yang dibacanya dan mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut. Untuk dapat memahami isi suatu bahan bacaan dengan baik diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat meningkatkan ketrampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan membaca adalah pemahaman bukan kecepatan (H.G. Tarigan, 1986:37). Membaca pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi, 1987:222). Kemampuan membaca sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut. 2)      Aspek-aspek Membaca Pemahaman Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Agar seseorang mampu mencapai suatu tingkat pemahaman, seharusnyalah ia mengalami proses yang cukup panjang. Oleh karenanya, kita perlu mengenal dan menguasai beberapa aspek dalam membaca pemahaman. Aspek-aspek dalam membaca pemahaman meliputi: (a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (Broughton [et al] dalam H.G. Tarigan, 1986:12). Di dalam membaca pemahaman, si pembaca tidak hanya dituntut hanya sekadar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi ia juga harus mampu menganalisis atau mengevaluasi dan mengaitkannya dengan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan awal yang telah dimilikinya. 3)      Tujuan Membaca Pemahaman  Apabila kita melakukan sesuatu kegiatan, tentulah kita mampunyai tujuan tertentu yang hendak kita capai. Demikian halnya di dalam membaca pemahaman juga mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan (H.G. Tarigan, 1986:36). Berdasarkan pendapat di atas, dapat dilihat bahwa tujuan membaca pemahaman mencakup beberapa hal. Jelasnya membaca pemahaman diperlukan bila kita ingin mempelajari dan memahami masalah yang kita baca sampai pada hal-hal yang sangat detail. 4)      Tingkatan Membaca Pemahaman Aspek-aspek keterampilan untuk memahami isi bacaan itu ada bermacam-macam. Empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca, yaitu literal, inferensial, kritis, dan kreatif (Burns dan Roe; Rubin; dan Syafi’ie dalam Hairuddin, dkk, 2008). Pembahasan mengenai tingkat pemahaman tersebut diuraikan sebagai berikut: a)      Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah. Walaupun tergolong tingkat rendah, pemahaman literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam proses pemahaman bacaan secara keseluruhan. Pemahaman literal merupakan prasyarat bagi pemahaman yang lebih tinggi (Burns dan Roe dalam Hairuddin, dkk, 2008). b)      Pemahaman inferansial adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks. Memahami teks secara inferensial berarti memahami apa yang diimplikasikan oleh informasi-informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Dalam hal ini, pembaca menggunakan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks, latar belakang pengetahuan, dan pengalaman pribadi secara terpadu untuk membuat dugaan atau hipotesis. c)      Pemahaman kritis merupakan kemampuan mengevaluasi materi teks. Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif. Dalam pemahaman ini, pembaca membandingkan informasi yang ditemukan dalam teks dengan norma-norma tertentu, pengetahuan, dan latar belakang pengalaman pembaca untuk menilai teks. d)     Pemahaman kreatif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan respon emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai dengan standar pribadi dan standar profesional. Pemahaman kreatif melibatkan seluruh dimensi kognitif membaca karena berkaitan dengan dampak psikologi dan estetis teks terhadap pembaca. Dalam pemahaman kreatif, pembaca dituntut menggunakan daya imajinasinya untuk memperoleh gambaran baru yang melebihi apa yang disajikan penulis (Hafni dalam Hairuddin, dkk, 2008). Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menekankan pada membaca pemahaman dalam tingkatannya sebagai pemahaman literal yaitu pemahaman terhadap apa yang disampaikan dan disebutkan  penulis di dalam bahan bacaan. 5)      Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman Menurut McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, mengemukakan mengenai prinsip-prinsip membaca sebagai berikut: a)        Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial. b)        Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman. c)        Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa. d)       Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca. e)        Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna. f)         Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas. g)        Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca. h)        Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman. i)          Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan. j)          Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman (McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, 2008:3-4). 6)      Langkah-langkah Membaca Pemahaman Di dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pembaca. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membaca, yaitu: (1) menentukan tujuan membaca; (2) preview artinya membaca selayang pandang; (3) membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya; (4) mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri (Suyatmi, 2000:45). Adanya kemampuan membaca pemahaman yang tinggi  diharapkan dapat menangkap ide-ide pokok yang terdapat dalam bahan bacaan, menemukan hubungan suatu ide pokok dengan ide pokok yang lain serta secara keseluruhannya, selanjutnya dapat menghubungkan apa yang dipahami dari bahan bacaan tersebut dengan ide-ide diluar bahan bacaan. Membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa aktivitas seperti, mengamati, memahami ide, curahan jiwa, dan aktivitas jiwa seseorang yang tertuang dalam bahan bacaan.

Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman
Keberhasilan dalam membaca ditentukan oleh banyak faktor. McLaughlin dalam Hidayat (2005) menyebutkan bahwa prinsip-prinsip membaca yang paling mempengaruhi pemahaman bacaan, sebagai berikut.
a.       Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
b.      perkembangan pemahaman.
c.       Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi proses belajar.
d.      Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
e.       Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
f.       Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkat.
g.      Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
h.      Pengikutsertaan merupakan faktor kunci dalam proses pemahaman.
i.        Strategi dan keterampilan pemahaman bisa diajarkan
j.        Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman.

by : Ihsan Nuswantara